فِطْر
artinya Membuka
Sebagaimana Allah Berfirman :
إِذَا السَّمَاءُ انفَطَرَتْ
Apabila langit terbelah
(Al-Infithor: 1)
Saat langit terbuka seketika itu nampak segala sesuatu yang ada di dalamnya.
Menurut Ibnu Faris :
الْفَاءُ وَالطَّاءُ وَالرَّاءُ أَصْلٌ صَحِيحٌ يَدُلُّ عَلَى فَتْحِ شَيْءٍ وَإِبْرَازِهِ
Setiap kata yang terdiri dari huruf Faa, Tho, dan Ro menunjukkan makna membuka sesuatu atau menampakkannya
(Maqoyis al-Lughah: 4/510)
Sehingga makna عِيْدُ الفِطْرِ sesuai dengan konteksnya, adalah “kembali membuka mulut” yaitu setelah sebulan penuh kita menutup mulut dalam rangka berpuasa maka di hari Iedul Fitri Allah perbolehkan kembali kita membuka mulut.
✓ Shaum
Lawan kata Fitri adalah Shaum
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullahu mengatakan bahwa lafadz صَوْم (Shaum) berasal dari kata صَمّ (Shamm).
Karena setiap fi’il ajwaf (yang ‘ain fi’il-nya huruf ‘illah) asalnya adalah fi’il mudho’af (‘ain dan lam fi’il-nya sama), diganti dengan huruf ‘illah untuk meringankan.
Beliau berkata:
وَمِنْهُ فِي الِاشْتِقَاقِ الْأَكْبَرِ الصَّوْمُ
Termasuk isytiqoq akbar adalah lafadz صَوْم berasal dari kata صَمّ
(Majmu’ Fatawa: 17/228)
Menurut Ibnu Faris:
الصَّادُ وَالْمِيمُ أَصْلٌ يَدُلُّ عَلَى تَضَامِّ الشِّيءِ وَزَوَالِ الْخَرْقِ وَالسَّمِّ
Setiap kata yang terdiri dari huruf Shad dan Mim menunjukkan makna tersumbat dan tidak adanya rongga atau lubang
(Maqoyis al-Lughah: 3/227)
Oleh sebab itu tuli dalam bahasa Arab diungkapkan dengan perkataan صُمّ karena ada yang menyumbat di lubang telinganya.
Sehingga صَوْم adalah menyumbat mulut dari apa-apa yang masuk ke dalamnya dan ucapan kotor yang keluar darinya.
____
0 Komentar