Benarkah Ibnu Taimiyah Berbuat Bid'ah ? Ini Jawabannya




Klik di sini: TARARA MALAM KE-10

Contoh amalan para ulama besar yang terkesan tidak ada dalilnya:


A. Para Ulama Shalat Malamnya Ratusan Rakaat, sedangkan Nabi 11 Rakaat saja. Bida'ahkah ?


✓ Al Imam Malik bin Anas selalu istiqamah selama 60 tahun melakukan puasa daud, puasa sehari dan tidak puasa sehari. Dan setiap hari, beliau shalat 800 rakaat. 

(Thabaqat al-Hanabilah, Ibnu Abi Ya’la, 1/61)


✓ Imam Syafii setiap hari khatam Al Quran, membagi waktu malam menjadi 3 : menulis, sholat dan tidur. Sehingga tidur hanya 2,3 jam.


✓ Imam Ahmad bin Hambal Sholat sunah 300 rakaat setiap hari.

Ayahku melakukan shalat dalam sehari semalam sebanyak 300 rakaat. Ketika beliau sakit karena dicambuk penguasa dzalim dan mulai lemah, dalam sehari semalam beliau melakukan shalat 150 rakaat. Sementara usia beliau sudah mendekati 80 tahun. 

(Mukhtashar Tarikh Dimasyqa, Ibnu Rajab al-Hanbali, 1/399)

✓ Al-Qadhi Abu Yusuf – murid senior Abu Hanifah.

Setelah beliau pensiun sebagai qadhi (hakim), beliau terbiasa shalat dalam sehari 200 rakaat.” 

(Tadzkirah al-Huffadz, al-Hafidz adz-Dzahabi, 1/214)

✓ Imam Bukhari.

Sholat 2 rakaat setiap menulis 1 hadits. Total hadits yang beliau tulis 7460-an, sehingga beliau sholat sunah sekitar 15 ribu dalam 16 tahun.

Dan Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam shalat malamnya hanya sebelas rakaat saja di Bulan Ramadhan dan di luar bulan Ramadhan.

Berdasarkan hadits dari Aisyah: 

وَعَنْهَا ، قَالَتْ : مَا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَزِيْدُ – فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ – عَلَى إحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً .. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah (baik dalam bulan Ramadhan dan tidak pula pada bulan Lainnya) dari sebelas rakaat. 

(Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari, no. 1147 dan Muslim, no. 738)


Apakah para ulama di atas telah berbuat bid'ah ?

Disaat Para Ulama Melakukan Amalan yang terkesan Tanpa Dalil. Stop, jangan bidahkan dulu. Mungkin mereka menggunakan dalil umum. Dan dalil umum yang berkenaan dengan bolehnya shalat malam tanpa batas adalah firman Allah Subhanahu Wataala berikut ini:


1. كَانُوا۟ قَلِیلࣰا مِّنَ ٱلَّیۡلِ مَا یَهۡجَعُونَ 

Orang -orang Beriman itu saat di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.

[Surat Adz-Dzariyat: 17]


2. وَمِنَ ٱلَّیۡلِ فَٱسۡجُدۡ لَهُۥ وَسَبِّحۡهُ لَیۡلࣰا طَوِیلًا 

Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah ( Shalatlah) kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.


[Surat Al-Insan: 26]

Dengan Tsabitnya dalil ini fix bahwa ratusan rakaat shalat Sunnah  yang para ulama lakukan bukan bagian dari amalan bid'ah.

Meskipun Tidak ada contoh mutlak dari nabi bahwa nabi melakukan shalat malam ratusan rakaat. Nabi hanya melakukan shalat malam sebelas rakaat saja. Karena  hadits Aisyah sifat nya khabariyah di dalamnya tidak ada larangan jika rakaat shalat malam dilakukan oleh umatnya melebihi rakaat shalat yang dilakukan nabi. 


B. Ibnu Taimiyah Berdzikir Dengan Jumlah Angka 40 kali. Bid'ahkah..?

Ibnu Qayyim berkata: 

Saya pernah mendengar beliau mengatakan: 

من واظب على أربعين مرة كل يوم، بين سنة الفجر وصلاة الفجر: يا حي يا قيوم، لا إله إلا أنت، برحمتك أستغيث حصلت له حياة القلب، ولم يمت قلبه


Barangsiapa yang rutin membaca sebanyak 40 kali setiap hari, di waktu antara shalat sunnah fajar dan shalat shubuh ‘ya Hayyu ya Qayyum la ilaha illa anta, bi rahmatika astaghits’, maka hatinya akan selalu hidup dan tak akan pernah mati. 

(Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Madarij as-Salikin, hal. 446)


C. Ibnu Taimiyah Sering berdzikir dengan membaca surat Al Fatihah setelah subuh hingga terbit matahari. Bid'ahkah..?

Seorang murid Ibnu Taimiyyah, yaitu Sirajuddin Abu Hafsh al-Bazzar (w. 749 H) menceritakan tentang kebiasaan Ibnu Taimiyah: 

وكنت مدة اقامتي بدمشق ملازمه جل النهار وكثيرا من الليل وكان يدنيني منه حتى يجلسني الى جانبه وكنت اسمع ما يتلو وما يذكر حينئذ فرأيته يقرأ الفاتحة ويكررها ويقطع ذلك الوقت كله اعني من الفجر الى ارتفاع الشمس في تكرير تلاوتها


“Dulu, selama tinggal di Damaskus saya selalu bersama beliau, kalau siang hampir seharian penuh dan kalau malam lumayan lama juga. Beliau sering menyuruh saya berada di dekatnya dan duduk di sampingnya. Saya biasa mendengar bacaan ataupun dzikir beliau. Ternyata beliau membaca Surat Al Fatihah dan mengulang-ulangnya sehingga waktu itu habis, yaitu sejak selepas Subuh sampai matahari terbit agak tinggi hanya untuk mengulang-ulang surat itu.” 

(Sirajuddin Abu Hafsh Umar bin Ali al-Bazzar, al-A’lam al-Aliyyah fi Manaqib ibn Taimiyyah, hal. 38).

Dari kedua kebiasaan tersebut memang terkesan bid'ah, tapi tunggu dulu. Beliau melakukan itu pasti ada dalilnya yang disusun dari kerangka berfikir yang luas mencakup klausul klausul tersembunyi yang tidak bisa diendus oleh orang biasa. 


Kemungkinan besar beliau mengambil istinbat dari dalil umum sebagaimana para ulama melakukan shalat malam dengan ratusan rakaat. 

Berikut ini dalil umum yang membolehkan berdzikir sebanyak banyaknya :


فَإِذَا قُضِیَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِی ٱلۡأَرۡضِ وَٱبۡتَغُوا۟ مِن فَضۡلِ ٱللَّهِ وَٱذۡكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِیرࣰا لَّعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ 

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah (Berdzikir) kepada Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

[Surat Al-Jumu'ah: 10]


یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱذۡكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكۡرࣰا كَثِیرࣰا 

Wahai orang yang beriman Berdzikirlah kepada Allah Dengan Dzikir yang banyak.

[Surat Al-Ahzab: 41]


Dan angka 40 itu adalah termasuk katagori banyak selama jumlah itu tidak diyakini sebagai keharusan maka amalan tersebut di atas Tidak Tergolong BID'AH

Angka 40 itu hanya motivasi dan kebetulan yang dibaca pada hari itu adalah jumlahnya 40. Di hari lain bisa ditambah bisa dikurang asal masuk dalam katagori banyak. Dan Syeikhul Islam pasti sudah Faham akan hal itu beliau tidak mengilzam dalam penjelasan nya harus 40. Jumlah 40 disampaikan agar memenuhi katagori banyak.

Buktinya bahwa beliau tidak mengilzam angka 40 adalah saat beliau disinyalir sering membaca Al Fatihah setelah subuh hingga terbit matahari beliau tidak pernah mengilzam jumlah nya berapa yang penting banyak saja sebagaimana keumuman Ayat di atas. 

Berdzikirlah dengan dzikir yang banyak.

Nah, Apakah kasus membaca alfatihah berulang-ulang ini juga bid'ah ? Tentu tidak karena surat alfatihah bagian dari Al Qur'an. Dan membaca Al Qur'an itu adalah dzikir terbaik. Jadi mengulang - ulang membaca surat al Fatihah adalah dzikir terbaik.


وَقَرِاءَةُ القُرانِ فيِ غَيرِ الصَلآةِ اَفضَلُ مِنَ الٌتَسبِيحِ وَ التٌكبِيرِ وَ التٌسبِيحُ اَفضَلُ مِنَ الصَدَقَةَ وَ الصٌدَقَةُ اَفضَلُ مِنَ الصَومِ وَالصٌوَمُ جُنٌةٌ مِنَ النٌاَرِ . (رواه البيهقي في شعب الإيمان)

Dari Aisyah Radhiallahu anha, Rasulullah bersabda: 

"Membaca Al-Qur'an di dalam salat lebih utama daripada membaca Al-Qur'an di luar salat. Membaca Al-Qur'an di luar salat lebih utama daripada tasbih dan takbir. Tasbih lebih utama daripada sedekah, sedekah lebih utama daripada shaum (puasa), dan shaum adalah perisai dari api neraka." (H.R. Al-Baihaqi)F


Faidah lainnya:

Salah satu cara terbaik mengulang-ulang bacaan Surah Al-Fatihah sebagai ruqyah, baik untuk diri sendiri ataupun orang lain adalah di saat pagi hari (antara waktu Subuh sampai matahari terbit) dan sore hari (waktu antara Asar sampai Magrib).


Hal ini telah dipraktikkan oleh seorang sahabat yang bernama 'Ilaqah bin Shuhar at-Tamimiy Radhiyallahu 'anhu dan disetujui oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; sebagaimana dalan Sunan Abu Daud (3897) dengan sanad hasan: bahwa ia ('Ilaqah) meruqyah orang gila setiap pagi dan sore hari selama 3 hari sampai ia sembuh.


Sebab itu, disunahkan membaca Al-Fatihah di dua waktu ini terus-menerus untuk tujuan ruqyah atau kesembuhan dari penyakit, baik penyakit hati semisal rasa gundah, was-was, banyak pikiran ataupun penyakit-penyakit fisik.

Hal ini juga telah dipraktikkan oleh beberapa ulama semisal Ibnu Taimiyah Rahimahullāh, sebagaimana telah dijabarkan di atas.

____

Ustadz Khudori

Mudir pesantren Griya Sunnah Cileungsi Bogor 

PPDB  SMP dan SMA masih Buka. Mondok dan Pulang Pergi. Biaya Terjangkau.

Hubungi wa.me/6281317002011


0 Komentar